Kamis, 20 Oktober 2011

Pandangan Umum Ayahanda Kh. Djamaluddin Amien terhadap Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah kota Makassar


Wawancara Khusus
KH. Djamaluddin Amien

KH. Djamalauddin Amien (Mantan Ketua PW. Muhammadiyah Sulsel dan Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar)
Wawancara dilakukan di ruang kepala sekolah SMP Unismuh Makassar :: 07 Oktober 2010
Pewawancara :: Nasrul Haq Syarif & Dian Pramana Putra
Ketua Bidang dan Sekretaris Bidang Iptek PC IMM Kota Makassar Periode 2010

Bagaimana Pak Kiyai melihat keberadaan IMM dulu sampai sekarang (sejak pertama kali dirintis di kota makassar ) ??
Awalnya saya begitu tidak tau siapa yang rintis pertama. Kalau dipusat justur saya tau. Pak Jasman, Pak Amin dan ada orang di sul sulawesi selatan satu itu namanya Pak  Zainuddin Sialla. Kalau dikota Makassar itu Arfah Bas’ah tapi saya tidak taulah siapa yang rintis pertama karena saya dulu di Bantaeng  tahun 1962 baru pindah ke makassar. Pada tahun 1985 saya ketua wilayah Muhammadiyah. Jadi memang IMM ketika Itu boleh dikatakan tidak ada bukan belum ada. Apakah pernah ada tapi tidak jalan. Jadi IMM mulai muncul antara 1985 sampai 1990. Tapi Arfah Bas’ah yang lebih tau membangunkan kembali IMM karena dia berhasil.

Mungkin lebih jelasnya, Bagaimana pandangan Pak Kiyai terhadap IMM dulu dan sekarang ?
Kalau memang saya ketika itu tapi saya tidak bilang zaman dahulu. Begini, memang kalau soal semangat agak mundur dibanding dengan ketika itu. Wah ketikia itu malah kita sering juga direpotkan karena anak mudakan kalau bersemangat, sering karena semangatnya terkadang melihat ini tidak cukup sehingga biasa mengambil langkah – langkah diluar aturan.
Yang membedakan itu semangat, kecerdasan, popularitas . di zaman itu, itu yang saya rasakan. Memang semangat IMM ketika itu agak besar  dan banyak yang mereka lakukan.  Saya agak heran kenapa nd ada pelanjut mereka dikedokteran. Tapi itu wallahua ‘alam, tapi disitu ada pertanyaan.  Kenapa tidak berlanjut IMM di kedokteran Unhas padahal dulu katakanlah IMM dikota makassar itulah yang paling dasarnya dulu. Disamannya dr. Fruqan dan teman2nya seperti Andi Nurpati dan banyak dokter-dokter lainnya.

Secara umum seperti apa gerakan IMM di kota Makassar ?
Sama dengan muhammadiyah. Dulu IMM agak bangkit waktu berada di kedokteran unhas dan hampir disemua perguruan tinggi. Ada yang terkenal sekali dulu itu namanya dr. Furqan

IMM  di Unismuh ??
Di unismuh  rata. Tidak pernah juga tidak ada. Karena mungkin merasa dirumahnya. Orang biasa merasa kalau dirumahnya tidak ada tantangan, tidak sesuatu. Merasa aman-aman saja.
“Begini, memang kalau soal semangat agak mundur dibanding dengan ketika itu.”




Kalau IMM di UIN ??
Kalau saya katakanlah tidak terdengar  hanya saja kalau ada. Tapi hampir sama unismuh itu dengan uin artinya tidak pernah juga tidak ada.  Ada terus Cuma bagi saya bagaimana kehadiran IMM diperguruan tinggi katakanlah ada nilai tambah perguruan tinggi ketika IMM hadir terumtama pada segi  pembinaan akhlak, moral,

UNM ?

Kalau keadaan UNM  sama dengan UIN. Sebenarnya maaf kalau bisa saya katakan ada pertanyaan. Apa peranannya IMM disitu sehingga mahasiswa suka tawuran. Kalau IMM berperan disitu bisa menjadi stabilitator.

Apa kira strategi gerakaan IMM yang lebih bagus menurut Pak Kiyai ??
Jadi staterginya itu dirasakan kehadirannya ada manfaatnya bagi perguruan, lembagaga dan institusi.  Insitutusi merasakan kehadirannya. IMM sebagai atabilitator kampus. Masalah kebersihan, mengembangkan ukhuwah. Kajian itu penting tapi yang paling menentukan apa yang anda lakukan.  Bukan kajian-kajian yang negatif. IMM tidak boleh menjadi oposisi didalam kampus (baca: PTM)

Jadi Uztaz, bagaiman dengan kewajiban DAD bagi PTM ??
Itu sebenarnya tergantung pendekatan IMM dengan pimpinan kemudian memang celakanya kalau pimpinan tidak tau itu. Kalau PTM punya kewajiban “membina IMM” bukan lalu mau mengusai  artinya bagaimana menyuburkan IMM. Itu sudah kewajiban itu, semua pimpinan harus tau. Itu resmi.  IMM memposisikan dirinya sebagai organisasi intra dan pahamilah juga kondisi pimpinannya.

Jadi mungkin pertanyaan terakhir Uztaz, Apa harapan dan pesan untuk kader IMM ??
“Dimana anda berada, dirasakan manfaatnya”  sehingga IMM diperlukan. Bisa berperan yang baik dan diperebutkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar