Seiring dengan perkembangan zaman, kegiatan intelektual juga
mengalami perkembangan. Berbagai pemikiran atau paham (isme) telah mewacana
kaum intelektual dan cendekiawan. Ada paham liberal (liberalism) dan turunannya serta paham-paham lain yang dapat
mengakibatkan rusaknya pemahaman umat Islam terhadap ajaran Islam yang murni.
Paham-paham seperti itu dikemas sedemikian rupa sehingga kaum cendekiawan
muslim kadang kebablasan dan akhirnya ikut-ikutan tanpa memahami tendensi di
dalamnya, akibatnya kaum muslimin menjadi musuh bagi agamanya sendiri.
Salah satu spirit kelahiran Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah
untuk melakukan dakwah di lingkungan perguruan tinggi. Mahasiswa yang merupakan
komponen masyarakat harus disentuh dengan nilai-nilai agama. Mereka adalah agen
perubahan (agent of change), social control, golongan
cendekia/intelek, dan calon pemimpin bangsa dan umat di masa yang akan datang.
Jika golongan ini paham islam maka mereka akan dapat membawa umat keluar dari
keterbelakangan dan kebodohan (minadzhulumati ilannur).
Sebagai gerakan intelektual dan keagamaan, IMM harus menjadi
inspirator dikalangan mahasiswa, baik prestasi akademik maupun spritualnya.
Artinya semakin tinggi pendidikannya maka semakin tinggi juga nilai ibadahnya.
KH Ahmad Dahlan mencita-citakan akan terbentuk insan-insan terdidik yang tidak
pincang (ulama-intelek atau intelek-ulama). Titik berat pada aspek tersebut di
atas dapat disesuaikan dengan kebutuhan pada level kepemimpinan.
Atas dasar tanggung jawab
organisasi dan moril, PC IMM Kota Makassar yang merupakan titik pusat
perkembangan gerakan kemahasiswaan di Sulawesi Selatan melaksanakan latihan kepemimpinan tingkat menengah yang
lazim disebut Darul Arqam Madya (Intermediate Leadership Training) hari Senin tanggal 26 Desember 2011
hingga hari ahad tanggal satu Januari 2012 dengan mengusung tema “Massifikasi Gerakan Intelektual Dalam
Meneguhkan Kepemimpinan Ikatan”.
Darul
Arqam Madya yang diselenggarakan oleh PC IMM Kota Makassar adalah forum Latihan
Kepemimpinan yang selalu ditunggu oleh banyak Pimpinan Komisariat di Makassar
serta Pimpinan Cabang daerah lain. Olehnya, persiapan awal kegiatan ini terbilang
cukup lama mengingat adanya tahapan seleksi yang dilakukan oleh PC IMM Kota
Makassar sebagai tuan rumah serta skala kegiatan ini yang menjangkau seluruh
kawasan Indonesia Timur. Pendaftaran dan seleksi peserta yang telah dibuka enam
Desember hingga 18 Desember mencatat sekitar 103 orang calon peserta
keseluruhan. Seleksi yang dilakukan tahun ini pun mengalami perkembangan dari
tahun-tahun sebelumnya. Dimulai dari persyaratan kepesertaan yang sudah cukup
rumit, diskusi dengan beberapa tokoh yang ditunjuk, tes wacana pemikiran
(Klasik, Modern, Islam), tes wawasan keislaman, tes pengetahuan ideologi dan
kemuhammadiyahan, serta penulisan karya tulis sesuai dengan tema yang telah
ditentukan. Dengan beberapa tahapan seleksi tersebut, jumlah peserta yang
akhirnya dapat memasuki forum Darul Arqam Madya berjumlah 60 orang.
Immawan Razikin Juraid sebagai Ketua Tim Seleksi
sekaligus Master Of Training dalam
kegiatan ini menuturkan bahwa seluruh persyaratan dan tahapan seleksi yang
rumit ini adalah untuk menghasilkan kader-kader yang sadar akan esensi dan
eksistensinya sebagai khalifah fil-ardi.
Beliau juga menambahkan bahwa setiap zaman memiliki pemimpin dan setiap
pemimpin harus mempertanggungjawabkan apa yang dipimpinnya. Jadi apabila
mengaitkan tahapan seleksi yang selalu mengalami perkembangan dari tahun ke
tahun, maka sesungguhnya tidak dapat dibanding-bandingkan begitu saja karena
tahapan seleksi adalah suatu hasil analisis PC IMM Kota Makassar sebagai
pimpinan IMM tertinggi Kota Makassar terhadap kebutuhan masyarakat kampus pada
umumnya dan Ikatan mahasiswa Muhammadiyah pada khususnya.
Pembukaan DAM yang diadakan di Training Centre UIN
Alauddin Makassar tanggal 26 desember 2011 berlangsung secara khidmat. Acara
ini diakhiri dengan dialog akhir tahun menghadirkan Ketua Dinas Perikanan Kota
Makassar sekaligus Ketua BPH Universitas Muhammadiyah Makassar Ayahanda Ir.
Syaiful Saleh, Ketua Pemuda Muhammadiyah Kakanda Saharuddin Alrif, serta Juru Bicara IASMO Bapak DR. Muh. Akbar dengan
tema Refleksi Kepemimpinan IAS dalam mengembangkan Kota Makassar sebagai Kota
Dunia.
Setelah pengumuman kepesertaan, kegiatan ini lalu
dipusatkan SLB Pembina Makassar. Kegiatan yang berlangsung selama sepekan ini
juga menghadirkan instruktur dan pemateri yang berpengalaman di bidangnya.
Tahapan seleksi tak terhenti pada pra-DAM. Selama kegiatan berlangsung,
pembinaan peserta yang dilakukan terus menerus juga mengharuskan perampingan
kepesertaan bila dianggap tak mampu mengikuti pembinaan. Alhasil, peserta yang
bertahan hingga akhir pelatihan ini berjumlah 58 peserta.
Darul Arqam Madya yang merupakan wadah pembentukan
karakter kepemimpinan berdasarkan Tauhid Sosial diharapkan memiliki output yang mampu mengisi kekosongan
pemimpin-pemimpin dalam masyarakat kampus yang bukan hanya menunaikan tugasnya
sebagai social control, agent of change, dan
moral force, tapi juga memiliki
kesadaran penuh terhadap tugasnya sebagai bagian dari masyarakat muslim yakni
sebagai Rahmatan lil Alamin.
Jayalah IMM Jaya
Abadi Perjuangan Kami.
Fastabiqul Khairat.
Oleh: Bid. Media dan Pengembangan Teknologi PC IMM Kota
Makassar 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar